Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Hilangnya Kabut Manusia

Siapapun kamu, apapun latar belakang mu itu bukanlah alasan kenapa kita bisa bersama berdiri di satu kota yang sama. Memahami kata hati memang haruslah dengan rasa. Akal manusia yang lebih di kenal dengan sebutan logika menjadi suatu tempat dimana asal mula keluarnya argumen yang berkelanjutan dengan percakapan yang itu ku sebut persebatan. Persetan dengan mereka. Tidak tahu menahu tiba-tiba angkat bicara. Menimbulkan pemikiran yang berbeda. Apakah semua pendapat ngambangnya itu harus kita tanggapi. Tetapi mereka memberontak meminta jawaban. Jika tidak nama mu yang akan menjadi sasaran emosional egois. Kita bukanlah dewa yang tahu menahu terkait manusia. Mengapa tak kau tanyakan saja kepasa para guru ternama. Bukankah itu lebih dari kata menyakinkan. Ketidakjelasan ku bagi mu, menurut ku suatu hal yang wajar. Karena diantara kita tak pernah ada kata saling sapa. Kalau terus-menerus dia merengek seperti bayi yang bersih, kita berikan secerca gelap di matanya. Agar dia tahu rasanya