Kampus Luka

Ikal rambut mu
Ikatlah kepala mu
Namun jangan sampai kau tutup mata
Bilamana terpaksa akan kubukakan pandangan mu
Melihat dunia dengan sudut pandang yang fantastis
Banyak orang berkata kita sedang bermimpi
Menembus batas ketakutan

Tujuan kuliah bukan sekedar untuk mencari kerja
Spectrum kehidupan kampus dibangun sedemikian rupa guna mencari jati diri
Sebagaimana Ibrahim mencari Tuhannya
Layaknya Thales menentukan elemen air adalah inti kehidupan
Semacam Che yang memperjuangkan keadilan demi rakyat Kuba

Kewajiban civitas akademik adalah menuntun kami menjadi insan berintelektualitas tinggi dan ruhaniyyah budiman
Bukan menggiring kami agar menjadi domba-domba kantoran atau siput sawahan yang suka bersembunyi didalam tatanan dinding beton
Apalagi memaksa harus mengikuti apa yang kalian anggap benar diiringi regulasi buta dengan dalih tuntutan negara.

Biarkan kami berotasi diri
Jangan sampai kebodohan gereja italia pada tahun 1633 terulang kembali
Apalagi terulangnya di kampus kita
Mahasiswalah yang semestinya mengelilingi kampus, bukan malah sebaliknya

Jika asumsi egois dosen berani membantah hitungan fisika murni
Maka kami akan meneriakkan lantang gagasan revolusi
Regulasi kampus semakin hari semakin menikam kita mati
Pilihan kita hanya dua
Revolusi atau mati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menguncup Mengembang Layu Gugur

SAYA

Hilangnya Kabut Manusia