Takut

Dalam kamus kehidupan sudah ku hapus prosakata takut.
Namun ketika perjalanan menjadi sebuah pelajaran yang memiliki ribuan hikmah dalam setiap interaksi dengan manusia lain, kata itu kembali ku munculkan dan lebih di spesifikkan.
Saat ini aku benar-benar takut.
Takut mati muda.
Hidup tak ingin ku sia-sia kan.
Langkah ini baru saja menyelami hitam-putih dunia.
Masih ada merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu yang menanti untuk di telusuri.
Sungguh aku takut.
Dan kecemasan ini berakhir ketika aku mati.
Aku tak mau mati muda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menguncup Mengembang Layu Gugur

SAYA

Hilangnya Kabut Manusia