Kecil Kehidupan Ku

Sore ini hujan. Hanya beberapa ujung rambut yang terkena anugerah Tuhan berkat topi pemberian ibu yang ku gunakan.
Teringat akan pesan orangtua; jangan hujan-hujanan, nanti kamu bisa pusing dan hidung berlendir. Pada waktu itu dengan usia yang masih belia, aku tetap nekat dan berkata-Aku sudah besar, ibu tidak perlu terlalu cemas. Aku bisa menjaga diri ssndiri dan kesehatan.
Dan ternyata baru ku sadari betapa dalam rindu yang datang dari bayang kenangan yang tak mungkin bisa terulang.

Seakan jika sekarang aku sedang berada di antara kedua ayah ibu, aku akan sengaja melarikan diri ke ribuan tetes hujan agar mereka mengulangi perkataannya dengan rasa cemas dan penuh kasih sayang. Sungguh aku menginginkan nya.

Seperti ucapan para guru ketika mengajar di dalam sekolah; anak kecil akan selalu ingin merasa segera dewasa, dengan berbagai alasannya. Dan ketika beranjak dewasa, pasti mereka merindukan masa-masa kecilnya. Semacam hukum alam, katanya.
Dan aku setuju akan pembahasan ini.

Hujan deras mengguyur bumi sore itu. Dan kami nikmati dengan salat magrib berjama'ah di imami oleh ayah kami tercinta. Ketika jama'ah di rumah kami mempunyai semacam formasi jitu agar tidak memakan tempat terlalu banyak. Ayah di baris depan selaku imam. Aku dan kedua kakak laki-laki berjajar di urutan kedua. Sedangkan Ibu seorang diri di deretan paling belakang. Seakan Ibu akan selalu mengawasi jika terjadi sesuatu terhadap kami. Dan ayah, akan tegap bersedekap menjaga kekokohan kami sebagai simbol kebijaksanaan. Walaupun faktor usia, yang menjadi salah satu alasan mengapa mereka mulai mengalami sakit-sakitan.

Ayah...
Ibu...
Kakak...
Kapan kita bisa menyusun barisan seperti ini lagi ?
Membuat pertahanan paling kuat dan tidak ada yang dapat menembusnya.
Walaupun pasukan Babilonia bekerjasama dengan para setan-setan rezim untuk memecah belah kita.

Ayah, lindungi aku. Aku takut tertindas dalam pengasingan.
Ibu, doakan aku. Aku tak kuat mendengar mantra-mantra jahat para calon pejabat.
Kakak, tetaplah jaga kanan-kiri ku. Aku tak mau terjerumus dalam lubang jalanan.

Tuhan...
Jaga mereka semua
Panjangkan lah kebersamaan kami
Agar aku tak merasa kesepian ataupun kehilangan
Aku memohon kepada Mu
Pemilik sukma keluarga ku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menguncup Mengembang Layu Gugur

SAYA

Hilangnya Kabut Manusia