Tanah Basah Tanah Surga

Pembicaraan manusia dari ke hari semakin rancu. Membahas berbagai macam hal yang menurut ku itu tak perlu.
Dibawah lumpur yang ku pijak terdapat ribuan harta benda terpendam.

Ini bukan harta karun. Siapa mau yang membuang hasil keringat ayah di bawah gundukan ini. Ibu mana yang tega melihat anaknya kelaparan dan menangis keracunan. Anak siapa yang rela sekolahannya di hancurkan demi sebuah proyek keuntungan pribadi.

Apakah ini yang dinamakan pembangunan jaman. Sampai rakyat kecil jadi sasaran.
Buta mata ini melihat semuanya.

Dungu  kuping kiri ku untuk mendengarnya.
Bisu mulut mu untuk berteriak dan memaki.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menguncup Mengembang Layu Gugur

SAYA

Hilangnya Kabut Manusia